Saat akan membangun jaringan wireless point to multipoint untuk distribusi akses di suatu area dengan beberapa perangkat AP, ada beberapa pilihan model jaringan yang bisa diterapkan.
Bisa menggunakan metode Distribution System (DS) dimana setiap AP bekerja independen atau bisa juga menggunakan teknologi wireless WDS dimana AP satu dengan lainnya terkoneksi melalui wireless. Tujuan akhir tentu saja agar Client tetap mendapatkan layanan yang sama walaupun Client bergerak atau berpindah tempat (roaming).
Pada metode DS, setiap AP dikonfigurasi independen, dengan mode=ap-bridge dan SSID yang sama namun dengan setting frekuensi yang berbeda untuk menghindari interferensi. Untuk mendapatkan efek roaming semua AP terhubung ke satu Main Router yang sama, yakni router yang memberikan layanan seperti DHCP atau Hotspot. Perbedaan DS dan WDS sudah kami bahas pada artikel Routing Wireless dengan MME Protocol
Pada artikel kali ini kita akan melakukan percobaan sederhana untuk mengukur kualitas jaringan metode DS dan WDS. Percobaan dilakukan dengan akses video call dari Client dan melakukan pergerakan dari satu lokasi ke lokasi lain. Pada saat Client berpindah lokasi, koneksi Client akan dihandle oleh AP yang berbeda. Parameter yang akan dilihat adalah kualitas video call dan hasil PING ke arah Client.
Skema DS AP Independen
Test pertama dilakukan pada skema jaringan DS. Setiap AP menggunakan mode=ap-bridge dengan SSID yang sama di setiap titik. Agar tidak terjadi interferensi frekuensi disetiap AP menggunakan band frekuensi yang tidak bersinggungan. Lebih jelasnya pemilihan Frequensi dan Band lihat artikel Pemilihan Band & Frekuensi Pada Implementasi Wireless.
Untuk mendapatkan efek roaming setiap AP terhubung ke satu Main Router melalui switch. Client mendapatkan IP 192.168.30.251 dari DHCP Server (Main Router). Dengan Client melakukan video streaming dan berpindah lokasi maka didapatkan hasil sebagai berikut
Terdapat 5-6 kali timeout saat koneksi client berpindah dari AP 1 ke AP 2. Koneksi video call pun sempat nge-lag beberapa detik dengan status reconnecting dan kemudian kembali normal.
Skema WDS
Test kedua menggunakan skema WDS dimana satu AP dengan AP yang lain terkoneksi melalui wireless. Contoh konfigurasi WDS dapat dilihat pada artikel sebelumnya
Pada percobaan kali ini akan digunakan WDS mode static, dynamic dan WDS Mesh. Dengan langkah percobaan yang sama didapatkan hasil berikut :
Dalam percobaan dengan menggunakan ke empat Mode WDS tersebut tidak mempengaruhi streaming video call Client. Video Call tetap berjalan lancar saat Client berpindah lokasi walaupun jika dilihat dari hasil ping yang dilakukan terjadi 1-3 timeout saat koneksi client berpindah AP.
Kesimpulan
Dari hasil percobaan sederhana di atas, Mode WDS lebih cepat proses perpindahannya di banding dengan mode AP bridge independen. Namun, dalam artikel yang lain, yakni Test Throughput Mode Wireless hasil test menyebutkan bahwa throughput yang bisa dilewatkan oleh mode WDS turun sangat signifikan dikarenakan 1 Wlan bekerja dua kali yaitu menerima sinyal kemudian memancarkan kembali.
Jika tujuan distribusi wireless yang Anda bangun adalah untuk mendapatkan throughput yang maksimal maka lebih baik menggunakan metode DS agar kinerja AP lebih ringan namun dengan perpindahan AP (roaming) di bawah WDS.
Setiap skema memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sebagai admin jaringan harus pandai memilih sesuai kebutuhan dan target yang ingin dicapai.
Sumber : https://citraweb.com/artikel_lihat.php?id=240